Senin, 17 Agustus 2015

cara mencintai rasulullah saw




Kita dapat  meneladani seseorang bila kita mencintainya, untuk itu kalau kita ingin meneladani Rasulullah saw, kita harus mencintainya dulu.


قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
       Katakanlah : “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tungguhlah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. ( Surah At-Taubah 24 ).

            Beberapa cara untuk mencintai Rasulullah saw adalah dengan cara :

1.  Membaca shalawat


إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلٰى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
                  
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Surah Al Ahzab 56).

2.  Mengikuti Rasulullah saw. (melaksanakan sunah-sunahnya)


قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ                     

Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surah Al ‘Imran 31)

            Para ulama’ menggariskan bahwa tidak semua yang dari Nabi dapat kita teladani, secara garis besar ada tiga hal :

  1. Berkenaan dengan ibadah murni maka harus diteladani
  2. Tidak bisa persis tapi dapat diambil nilainya
  3. Berkenaan sebagai rasul, kita tidak dapat meneladaninya

Para ulama’ pun membagi kedudukan Rasulullah menjadi 5, yaitu :

  1. Berkedudukan sebagai Rasul
  2. Berkedudukan sebagai mufti (Pemberi fatwa)
  3. Berkedudukan sebagai Hakim
  4. Berkedudukan sebagai pribadi
  5. Berkedudukan sebagai pemimpin masyarakat

Kita juga harus ber i’tiqat (berkeyakinan) bahwa :

1.  Nabi Muhamad saw. menerima wahyu dari Allah


قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ                                                                          

Katakanlah (wahai Muhamad) : “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku.” (Surah Al Kahfi 110).

2.  Nabi Muhamad saw. seorang Rasul dan Nabi terakhir


مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً    

Muhamad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi, Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Surah Al Ahzab 40).

3.  Nabi Muhamad saw, pemberi syafa’at

عَنْ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ
           
Dari Abu Hurairah ra. Beliau berkata : Bersabda Rasulullah saw. “Saya penghulu anak Adam pada hari qiyamat. Orang yang paling dahulu muncul dari kubur, orang yang paling dahulu memberi syafa’at,dan orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa’at (H.R. Muslim no. 6079   dan Abu Daud no. 4675).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar