Sabtu, 19 September 2015

jangan takut dicela



Kehidupan di dunia ini tidak luput dari celaan orang lain, apapun yang kita lakukan di dunia ini tidak lepas dari omongan/celaan orang lain, bahkan tidak berbuat apa-apa juga tidak lepas dari celaan orang lain.

Sebagai ilustrasi ada sebuah cerita :

Suatu hari ada bapak dan anaknya yang masih kecil (usia 10 tahun) mau pergi ke saudaranya yang ada di desa lain. Untuk sampai ke sana mereka berdua naik keledai (kuda kecil)

Singkat cerita, bapak dan anak ini naik keledai untuk sampai ke tempat tujuan, tidak lama dari kampungnya ada orang yang mengata-ngatai "Bapak dan anak tidak tahu diri, masak keledai kecil begitu dinaiki dua orang, apa nggak kasihan?"

Menyadari dengan omongan orang tersebut, maka bapaknya turun dari keledai, tinggalah anaknya yang masih naik keledai.

Sesampai di kampung sebelah, ada orang yang mengata-ngatai lagi "Anak nggak tahu diri, masak orang tuanya di bawah, malah dia enak-enakan naik di atas sendiri"

Mendengar omongan yang demikian itu, maka anaknya minta turun dari keledai, sambil berkata sama bapaknya "Bapak aja yang naik, biar saya yang di bawah, supaya ada sopan santunnya"

Tidak lama dari kampung itu ada orang yang berteriak "orang tua nggak tahu diri, sudah tua tidak punya perasaan, masak anaknya yang masih kecil disuruh berjalan, sedang dia enak-enakan nongkrong di atas keledai"

Akhirnya bapak dan anaknya jalan berdua sambil menuntun keledainya.

Sesampai di kampung yang lain, masih ada saja orang yang mengata-ngatai kepada mereka berdua, katanya "Bapak dan anak tidak punya fikiran, punya kendaraan kok hanya dituntun saja, kenapa tidak dinaiki.

Itulah kenyataan kehidupan di dunia, serba salah dengan apa yang kita lakukan, dan tidak terlepas dari omongan atau celaan oraang lain.

Tentunya kita sebagai orang yang beriman tidak perlu takut atau khawatir tentang omongan atau celaan orang lain, selama perbuatan kita baik dan benar menurut syariat Islam.

Dalam Al-Qur'am Allah telah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ أَذِلَّةٍ عَلٰى الْمُؤْمِنِيْنَ أَعِزَّةٍ عَلٰى الْكَافِرِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ذٰلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. 5 Al Maa-idah 54)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar