Minggu, 25 Oktober 2015

SHALAT QASHAR DAN JAMAK



Shalat qashar artinya shalat yang diringkaskan bilangan rakaatnya, yaitu di antara shalat fardhu yang lima, yang mestinya empat rakaat dijadikan dua rakaat saja. Shalat lima waktu yang boleh di qashar hanya dhuhur, ashar dan isya'. Adapun maghrib dan subhuh tetap sebagai mana biasa, tidak boleh di qashar.

Hukum shalat qashar dalam madzhab Syafi'i harus (boleh), bahkan lebih baik bagi orang yang dalam perjalanan serta cukup syarat-suaratnya :

Dalam Al-Qur'an Allah telah berfirman :


وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي اْلأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا إِنَّ الْكَافِرِيْنَ كَانُوْا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِيْنًا

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. 4 An Nisaa' 101)

Dan hadits Nabi saw :

عَنْ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ قَالَ قُلْتُ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ( لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا) فَقَدْ أَمِنَ النَّاسُ فَقَالَ عَجِبْتُ مِمَّا عَجِبْتَ مِنْهُ فَسَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ. فَقَالَ صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللهُ بِهَا عَلَيْكُمْ فَاقْبَلُوْا صَدَقَتَهُ

Dari Ya'la bin Umaiyah, saya berkata kepada Umar bin khottob, Allah berfirman : tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sedangkam sekarang telah aman (tidak takut lagi). Umar menjawab : Saya heran juga sebagaimana engkau, maka saya tanyakan kepada Rasulullah saw dan beliau menjawab : Shalat qashar itu sedekah yang diberikan Allah kepada kamu, maka terimalah olehmu sedekah-Nya (pemberian-Nya) itu. (H. R. Muslim no. 1605, Abu Daud no. 1201 dan lainnya)

Syarat sah shalat qashar :

1. Perjalanan yang dilakukan itu bukan perjalanan maksiat (terlarang), seperti pergi haji, silaturrohim, berdagang atau lainnya.
2. Perjalanan itu berjarak sekurang-kurangnya 80 KM
3. Shalat yang di qashar itu adalah shalat ada-an (tunai), bukan shalat qadha'. Adapun shalat yang ketinggalan di waktu dalam perjalanan, boleh diqashar kalau di qadha' dalam perjalanan, tetapi yang ketinggaalan sewaktu mukim tidak boleh diqadha' dengan qashar sewaktu dalam perjalanan.
4. Berniat qashar ketika takbiratul ihram

Shalat yang harus dijamakkan

Shalat yang boleh dijamakkan hanya antara dhuhur dengan ashar, dan maghrib dengan isya', sedangkan shubuh tetap wajib dikerjakan pada waktunya sendiri.

Shalat jamak artinya shalat yang dikumpulkan. Yang dimaksudkan adalah dua shalat fardhu yang lima itu, dikerjakan dalam satu waktu. Umpamanya shalat dhuhur san ashar dikerjakan di waktu dhuhur atau di waktu ashar.

Hukum shalat jamak ini boleh bagi orang yang dalam perjalanan dengan syarat-syarat seperti yang telah kami sebutkan pada shalat qashar

Jamak taqdim (dahulu) dan jamak ta'khir (terkemudian)

Jamak taqdim adalah shalat dhuhur dan ashar dikerjakan di waktu dhuhur, shalat mahgrib dan isya' dikerjakan di waktu maghrib

Jamak ta'khir adalah shalat dhuhur dan ashar dikerjakan di waktu ashar, shalat maghrib dan isya' dikerjakan di waktu isya'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar