Rabu, 04 November 2015

BERAMAR MA'RUF NAHI MUNKAR




Orang yang hendak melakukan amar makruf nahi munkar paling tidak harus memiliki 5 syarat, yaitu :

1. Mempunyai ilmu, sebab orang yang bodoh tidak mungkin mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

2. Ikhlas karena Allah dan demi tegaknya agama.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لَا يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Dari Abu Umamah Al-Bahiliyyi, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seseorang kecuali amalnya itu didasari dengan ikhlas karena Allah dan mencari ridha-Nya. (H. R. An-Nasa'i no. 3140)


3. Ramah dan sayang kepada orang yang diajak untuk berbuat baik, menjauhkan diri dari sifat kasar

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي اْلأَمْرِ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. (Q.S. 3 Ali 'Imran 159)

 
اِذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى . فَقُوْلاَ لَهُ قَوْلاً لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Q.S. 20 Thaahaa 43 - 44)

4.  Sabar dan penyantun

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَا أَصَابَكَ
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. (Q.S. 31 Luqman 17)

5. Ia harus mengerjakan apa yang diperintahkan kepada orang lain,

أَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, (Q.S. 2 Al Baqarah 44)

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللهِ أَنْ تَقُوْلُوْا مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (Q.S. 61 Ash Shaff 3)


عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ لَا يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلَّا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

Dari Abu Umamah Al-Bahiliyyi, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seseorang kecuali amalnya itu didasari dengan ikhlas karena Allah dan mencari ridha-Nya. (H. R. An-Nasa'i no. 3140)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar