Sabtu, 28 November 2015

HUKUM MAKANAN ATAU SEMBELIHAN ORANG NASRANI



Apabaila makanan yang diberikan itu adalah makanan yang halal menurut agama Islam, maka boleh menerima dan memakannya, karena orang nasrani termasuk Uutul Kitab, Allah berfirman dalam Al-Qur'an :


الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِيْنَ أُوتُواْ الْكِتَابَ حِلٌّ لَّكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلُّ لَّهُمْ
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Q.S. 5 Al Maa-idah 5)

Berkenaan dengan ayat ini para ulama tafsir di bidang ayat-ayat hukum, seperti Al-Qurthubi telah menafsirkan dan memberi komentar sebagai berikut :

قَالَ جُمْهُوْرُ اْلأُمَّةِ: إِنَّ ذَبِيْحَةَ كُلِّ نَصْرَانِيٍّ حَلَالٌ، سَوَاءٌ كَانَ مِنْ بَنِيْ تَغْلِبَ أَوْ غَيْرِهِمْ، وَكَذَلِكَ اْليَهُوْدِيّ. وَقَالَ وَلَا خِلَافَ بَيْنَ اْلعُلَمَاءِ أَنَّ مَا لَا يَحْتَاجُ إِلَى ذَكَاةٍ كَالطَّعَامِ يَجُوْزُ أَكْلُهُ مُطْلَقًا

Kebanyakan ulama berkata : Bahwa sembelihan setiap orang Nasrani hukumnya halal, baik Nasrani Bani Taghlib ataupun yang lainnya. Begitu pula sembelihan orang-orang Yahudi. Dan Imam Al-Qurthubi berkata : Sudah tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, bahwa sesuatu yang tidak perlu disembelih, seperti makanan, boleh memakannya secara mutlak. (Al-Jami' Li-Ahkamil Qur'an, Juz III, halaman 2074)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar