Sabtu, 02 Januari 2016

Waktu melaksanakan shalat witir



Waktu pelaksanaan shalat witir dapat dilakukan sebelum tidur, bila takut tidak dapat bangun malam, dan paling mudah untuk melaksanakannya adalah setelah shalat ba'diyah isya', hal ini sesuai dengan hadits di bawah ini :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِى خَلِيْلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوْتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Dari Abu Hurairah ra berkata : Kekasihku (Rasulullah) memberikan wasiat kepadaku agar melakukan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya selama aku hidup, yaitu puasa tiga hari pada tiap bulan, shalat dhuha dan aku tidak akan tidur kecuali telah melakukan shalat witir. (H. R. Bukhari no. 1178, Muslim no. 1705 dan lainnya)

Shalat witir juga dapat dilakukan di akhir malam (setelah tidur), dan hal demikian lebih utama dan di saksikan oleh para malaikat.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُوْمَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوْتِرْ أَوَّلَهُ وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُوْمَ آخِرَهُ فَلْيُوْتِرْ آخِرَ اللَّيْلِ فَإِنَّ صَلاَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُوْدَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ
Dari Jabir ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barang siapa yang hawatir tidak dapat bangun malam, maka hendaklah ia shalat witir pada awalnya (awal malam). Dan barang siapa yang mengingnkan bangun akhir malam, maka kerjakanlah shalaat witir pada akhir malam. Karena shalat witir akhir malam disaksikan (oleh malaikat) dan itulah yang lebih utama. (H. R. Muslim no. 1802).

Dan perlu diingat bahwa shalat witir itu hanya sekali dalam semalam, kalau dilakukan dua kali maka hitungannya tidak ganjil, tapi menjadi genap

عَنْ قَيْسِ بْنِ طَلْقٍ قَالَ زَارَنَا طَلْقُ بْنُ عَلِىٍّ فِى يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأَمْسَى عِنْدَنَا وَأَفْطَرَ ثُمَّ قَامَ بِنَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَأَوْتَرَ بِنَا ثُمَّ انْحَدَرَ إِلَى مَسْجِدِهِ فَصَلَّى بِأَصْحَابِهِ حَتَّى إِذَا بَقِىَ الْوِتْرُ قَدَّمَ رَجُلاً فَقَالَ أَوْتِرْ بِأَصْحَابِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ
Dari Qais bin Thalq, ia berkata; Thalq bin Ali telah mengunjungi kami pada bulan Ramadhan hingga sore dan berbuka bersama kami, kemudian dia melakukan shalat sebagai imam bagi kami pada malam itu, dan melakukan witir, kemudian dia turun kemasjidnya dan melaksanakan shalat menjadi imam bagi sahabat-sahabatnya hingga tatkala tinggal shalat witir, ia mempersilahkan seseorang kedepan dan mengatakan kepadanya: shalat witirlah kamu sebagai imam bagi sahabat-sahabatmu, karena aku mendengar Nabi saw bersabda: Tidak ada dua witir dalam semalam. (H. R. Abu Daud no. 1441, Nasa'i no. 1678 dan lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar